Kolaborasi Akademisi dalam Mengangkat Warisan Budaya Lokal
Kolaborasi Akademisi dalam Mengangkat Warisan Budaya Lokal
Sel, 30 Juli 2024 9:12
WhatsApp Image 2024-07-05 at 11.53.54

Di tengah arus globalisasi dan modernisasi, banyak warisan budaya lokal yang berisiko terlupakan atau tergeser oleh pengaruh budaya asing. Namun, di Lubuk Linggau, sebuah inisiatif kolaboratif antara Komunitas SARISEJAYA dan dosen Universitas PGRI Silampari menunjukkan bahwa pelestarian budaya lokal masih bisa dilakukan dengan efektif melalui sinergi antara komunitas dan akademisi.

Komunitas SARISEJAYA, yang beranggotakan para pemuda dan pemudi setempat, bersama-sama dengan dosen dan mahasiswa dari Universitas PGRI Silampari, berkomitmen untuk menggali kembali warisan budaya Kampung Batu Urip. Kampung ini memiliki sejarah panjang yang kaya akan nilai-nilai budaya dan tradisi yang unik. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak cerita dan tradisi yang mulai terlupakan. Melihat hal ini, kedua pihak memutuskan untuk mengambil langkah nyata dalam melestarikan dan mempromosikan kembali kekayaan budaya tersebut.

Kolaborasi ini diawali dengan kegiatan penelitian dan pendokumentasian sejarah lokal yang melibatkan tokoh masyarakat, tetua kampung, dan penduduk setempat yang masih memiliki pengetahuan mendalam tentang sejarah dan tradisi kampung mereka. Proses ini tidak hanya bertujuan untuk mengumpulkan informasi, tetapi juga untuk membangun kembali rasa kebanggaan dan identitas masyarakat terhadap warisan budaya mereka.

Dosen dan mahasiswa dari Universitas PGRI Silampari memainkan peran penting dalam kegiatan ini. Mereka tidak hanya berperan sebagai peneliti, tetapi juga sebagai fasilitator yang membantu masyarakat dalam mendokumentasikan dan mempresentasikan hasil penelitian mereka kepada khalayak yang lebih luas. Salah satu cara yang digunakan adalah melalui pembuatan materi edukasi yang dapat digunakan di sekolah-sekolah lokal, serta penyelenggaraan seminar dan diskusi publik yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya lokal.

Di sisi lain, Komunitas SARISEJAYA juga berperan sebagai penjaga dan penyebar informasi budaya ini. Mereka aktif mengadakan kegiatan-kegiatan budaya, seperti festival dan pameran, yang menampilkan hasil dokumentasi dan penelitian yang telah dilakukan. Melalui kegiatan ini, mereka berharap dapat menarik minat generasi muda untuk lebih mengenal dan mencintai budaya mereka sendiri.

Kerjasama ini tidak hanya menguntungkan masyarakat lokal, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi akademisi dan mahasiswa yang terlibat. Mereka mendapatkan kesempatan untuk terjun langsung ke lapangan, berinteraksi dengan komunitas, dan menerapkan teori-teori yang mereka pelajari di kampus dalam konteks nyata. Pengalaman ini tidak hanya memperkaya pengetahuan mereka, tetapi juga mengasah kemampuan mereka dalam berkomunikasi, berkolaborasi, dan memecahkan masalah di dunia nyata.

Lebih dari itu, kolaborasi ini juga memperlihatkan betapa pentingnya kerjasama antara komunitas dan akademisi dalam upaya pelestarian budaya. Ketika akademisi membawa pengetahuan dan metodologi penelitian, komunitas lokal memberikan konteks dan kekayaan informasi yang mungkin tidak bisa ditemukan di tempat lain. Kombinasi ini menghasilkan pemahaman yang lebih komprehensif dan mendalam tentang warisan budaya lokal.

Inisiatif seperti ini juga dapat menjadi model bagi komunitas lain di Indonesia yang ingin melestarikan budaya mereka. Dengan melibatkan akademisi dan komunitas secara aktif, pelestarian budaya tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Semoga inisiatif ini terus berkembang dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi pelestarian warisan budaya di Batu Urip dan di daerah-daerah lain di Indonesia.

Berita

17 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Komentar

Tidak ada komentar

Tulis Komentar

Artikel Lainnya

Jelajah Sejarah Bersama Komunitas SARISEJAYA dan Tokoh Masyarakat Batu Urip
Linggau Pos | Reporter: SULIS | Editor: SULIS | Minggu , 11 Aug 2024 - 21:48 ...
Ming, 11 Agustus 2024 | 9:16
Pemanfaatan Teknologi untuk Melestarikan Sejarah Batu Urip
Di era digital saat ini, teknologi telah menjadi alat yang sangat efektif dal...
Sel, 30 Juli 2024 | 9:08
Potensi Wisata Edukasi Batu Urip sebagai Destinasi Sejarah di Lubuk Linggau
Kampung Batu Urip di Lubuk Linggau sedang berkembang menjadi salah satu desti...
Sel, 30 Juli 2024 | 5:06
Peran Mahasiswa dalam Melestarikan Sejarah Batu Urip
Di era modern ini, peran generasi muda dalam melestarikan sejarah semakin pen...
Sel, 30 Juli 2024 | 5:02